Senin, 01 November 2010

Lagu Anak-anak Kian tak Punya Identitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anak-anak hari ini sudah tidak memiliki identitas lagi dalam menyanyikan sebuah lagu. Sebab, lagu yang mereka nyanyikan bukan lagi lagu anak-anak, tetapi lagu orang dewasa.

Hal tersebut menjadi kekhawatiran dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang digelar di Hall Rama-Sinta, Dufan Ancol, Jakarta Utara, Selasa malam (20/7).

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Budi Karya Sumadi, mengatakan, sepuluh tahun belakangan ini, lagu-lagu anak hampir tidak ada sama sekali. Bahkan penyanyi cilik saat ini, kata dia, cenderung menyanyikan lagu orang-orang dewasa.

"Kami semakin jarang mendengar anak-anak menyanyikan lagu anak-anak, padahal karya seni dan musikal ini berperan besar terhadap kepribadian dan perkembangan karakter anak," ujar Budi.

Menurut Budi, dalam Perayaan HAN tahun ini, dirinya sangat mendukung adanya pementasan sebuah karya seni, "Aku Bisa". Lagu itu, kata dia, merupakan sebuah penghormatan kepada Ibu Sud yang merupakan pencipta lagu anak-anak di Indonesia.

"Saya berharap agar para pencipta lagu anak-anak kembali bermunculan, sehingga regenerasi selanjutnya tidak kehilangan identitas diri sebagai bangsa Indonesia yang berkarakter," harap Budi.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua Yayasan Putra Bahagia, Tatiek Fauzi Bowo yang juga menghadiri peringatan tersebut. Menurutnya, lagu-lagu anak-anak saat ini nyaris hilang dari dunia anak. Oleh karenanya, dia bertekad menghidupkan kembali dunia musik anak-anak Indonesia.

Diakui Tatiek, hilangnya lagu yang menjadi identitas anak-anak itu karena kuatnya pengaruh budaya baru. Budaya tersebut memengaruhi mereka melalui tontonan yang kurang mendidik dan tidak sesuai bagi kalangan anak-anak.

"Melalui pentas karya seni ini diharapkan anak-anak Indonesia dapat mengapresiasi dan kembali menikmati lagu-lagu anak,” jelas dia. “Pentas seni merupakan sebuah tribute dari anak Jakarta kepada Ibu Sud yang sudah berjasa bagi dunia anak di Indonesia."


Red: Endro Yuwanto
Rep: Ilyas


Menurut saya :
Memang saat ini sudah sangat jarang sekali kita mendengarkan anak kecil menyanyikan lagu anak –anak,yang sepantasnya mereka nyanyikan.Kebanyakan dari mereka menyanyikan lagu-lagu orang dewasa,mungkin ini terjadi karena kurangnya sosialisasi/pengenalan terhadap mereka untuk menyanyikan lagu anak-anak atau bisa saja karena pengaruh dari budaya baru seperti yang dikatakan oleh tatiek Fauzi Bowo.Tidak bisa dipungkiri lagi, kalau acara di televisi saat ini memang mendominasi untuk lagu-lagu dewasa.Saya rasa ini nantinya akan berdampak  buruk  terhadap moral anak tersebut.Karena di dalam lirik lagu dewasa banyak kata-kata yang belum mereka ketahui,dan otomatis mereka akan mencari tahu arti dalam lagu tersebut yang seharusnya mereka belum ketahui.

Saran saya :
Sebaiknya para orang tua & guru-guru harus lebih banyak mensosialisasikan/ mengajarkan lagu anak-anak kepada putra & putrid mereka.Hal ini untuk menghindari agar anak tidak lagi menyanyikan lagu dewasa,yang tidak sepantasnya dinyanyikan oleh mereka.Caranya bisa dengan membelikan CD/kaset lagu anak-anak,atau dengan cara yang lainnya.Kalau perlu musisi-musisi di Indonesia juga lebih banyak menciptakan lagu untuk anak-anak,agar mereka bisa mendengarkan lagu anak-anak.Jadi tidak hanya menciptakan lagu untuk orang dewasa/remaja saja.

1 komentar:

  1. Salam kenal!!
    Saya ada metode2 yang menyenangkan untuk mengajar anak-anak..
    Sudah banyak dipakai di PAUD dan TK di seluruh Indonesia karena sangat inspiratif, motivatif, dan edukatif…
    Lagu dan artikel saya bisa ditemukan di
    http://www.lagu2anak.blogspot.com

    BalasHapus