Minggu, 07 November 2010

Dampak Letusan Merapi Meluas

Liputan6.com, Yogyakarta: Dampak letusan Gunung Merapi terus meluas. Tak hanya menebarkan debu vulkanik, letusan Merapi juga membuat aktivitas ekonomi di Yogyakarta dan sekitarnya terhenti. Ratusan ribu orang pun harus meninggalkan rumah dan bertahan di pengungsian, seperti terlihat pada Ahad (7/11) petang di sejumlah tempat.
Berdasarkan data Staf Kepresidenan Bidang Bencana, sedikitnya 64 desa di Sleman dan puluhan desa di Magelang serta Klaten porak poranda. Bahkan, desa tersebut dinyatakan tertutup karena berada di zona yang tidak aman. Sebagian desa sudah tertutup debu vulkanik dengan ketebalan hingga satu meter.
Korban tewas pun tak bisa dibilang sedikit, yakni mencapai 144 orang. Puluhan lainnya mengalami luka bakar serius sehingga harus dirawat di sejumlah rumah sakit, baik di Yogyakarta maupun Jawa Tengah.
Tak hanya itu. Hujan debu dari Merapi juga meluas dan membatasi jarak pandang. Lalu lintas, baik darat maupun udara, mulai terganggu. Bahkan, penerbangan dari dan ke Yogyakarta ditutup sementara waktu. Sedangkan Bandar Udara Adi Sumarmo Solo masih berlakukan sistim buka tutup.
Meletusnya Merapi juga memukul industri pariwisata. Jalan Malioboro dan Candi Borobudur diselimuti debu. Bahkan, sejumlah industri kerakyatan berbasis kerajinan rakyat terpaksa meliburkan sementara pekerjanya karena hujan debu. Warga berharap, kondisi ini segera berakhir sehingga mereka bisa menjalankan aktivitas seperti biasa lagi.(ULF)

Menurut saya :
Memang dampak dari letusan gunung merapi ini sangat dahsyat sekali. Tak hanya di daerah sekitar kawasan gunung merapi saja yang merasakan amukan dari gunung tersebut yang meluluh lantahkan beberapa desa di sekitar wilayah merapi,tapi juga sampai ke daerah Yogyakarta. Meskipun daerah Yogyakarta hanya terjadi hujan abu vulkanik,tapi dampaknya sangat besar. Perekonomian di Yogyakarta terhenti karena masyarakat harus meninggalkan rumahnya & mengungsi ditempat-tempat yang aman. Tempat pariwisata Malioboro & Candi Borobudur pun ditutup karena abu vulkanik menutupi kedua tempat tersebut. Hujan abu yang terjadi di daerah Yogyakarta juga menggangu jarak pandang pengemudi yang melintas di jalan. Selain itu juga hujan abu menyebabkan sebagian warga terserang penyakit pernapasan, batuk-batuk, dll.

Saran saya :
Kita harus sabar menghadapi semua cobaan ini,semoga saja ada hikmah dibalik semua kejadian ini. Saya berharap juga kejadian ini cepat berlalu & warga sekitar merapi,jogja dan yang lainnya bisa melaksanakan kegiatan perekonomiannya lagi seperti biasa. Kalau perlu kita saling tolong-menolong membantu sesama mahkluk sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar