Jumat, 22 April 2011

Tanggung Jawab Etika

Tema : Manusia dan Tanggungjawab
Fondasi yang membentuk pemikiran untuk melakukan suatu intervensi militer demi kemanusiaan sesungguhnya bersandar pada warisan pemikiran filosofis Emmanuel Levinas tentang etika. Klaim dasar etika Levinasian adalah tentang the self (diri) yang memiliki tanggung jawab terhadap the other (pihak lain).

Dalam karyanya Of God Who Comes to Mind, Levinas (1998) mengatakan, “etika adalah filsafat pertama”. Maksudnya adalah etika berada di tempat pertama sebelum filsafat dibangun. Bagi Levinas, semua pemikiran etika bersumber pada tanggung jawab yang dilakukan terus-menerus, tanpa syarat, dan tak terbatas kepada (dan untuk) other.

Tanggung jawab ini bukanlah pilihan tapi suatu keharusan, juga bukan sesuatu yang kita peroleh melalui sosialisasi atau melalui keputusan sadar untuk menjalani kehidupan moral. Dengan demikian tanggung jawab ini bukanlah keputusan kita, tetapi suatu keputusan yang dibuat untuk kita oleh fakta yang tak terhindarkan tentang hubungan kita terhadap other.

Hubungan dengan other ini sepenuhnya tidak kita ketahui. Menurut Levinas, kita bertanggung jawab pada mereka yang kita tidak tahu, pada mereka yang tidak terkait apapun dengan kita, baik dalam hal keluarga, komunal, atau kesetiaan nasional. Sederhananya, kita tanpa syarat bertanggung jawab atas kehidupan Other, dan ini adalah perintah hidup yang disajikan dunia pada kita.

David Campbell (1998), profesor budaya dan geografi politik dari Durham University, menilai bahwa setiap permasalahan politik itu hanya dapat diselesaikan dengan etika. Menulis tentang Perang di Bosnia, Campbell terpikat dengan konsep tanggung jawab etik Levinasian. Menurut Campbell komunitas internasional memiliki tanggug jawab etik untuk melakukan intervensi politik (militer) demi mencegah terjadinya pembersihan etnis di Bosnia karena hal itu jelas tidak dapat diterima dari sudut pandang kemanusiaan dan hak asasi manusia.

Dalam spirit yang sama dengan Campbell, Roaxanne Lynn Doty juga ikut menyinggung pentingnya tanggung jawab etik levinasian dalam artikelnya, “Fronteras Compasivas and the Ethics of Unconditional Hospitality” di jurnal Millenium (2006). Artikel tersebut menyoal kaum imigran Amerika Latin dalam melintasi padang pasir di Barat Daya Amerika Serikat yang penuh dengan risiko kematian. Di sini Doty mengamati kiprah organisasi Fronteras Compasivas (FC) yang mendirikan pos-pos air demi tujuan kemanusiaan. Doty menilai penempatan pos-pos air oleh FC di sekitar wilayah gurun merupakan bentuk tanggung jawab etik terhadap kaum imigran yang melintasi kawasan tersebut. Aksi pemberian air itu, kata Doty, merupakan bentuk aplikasi dari radikalisasi teoretik ke praktik politik yang radikal.

Meski dalam kasus yang berbeda, Campbel dan Doty telah menunjukkan pada kita pentingnya mengimplementasikan etika levinasian dalam politik. Tujuanya adalah untuk kemanusiaan: menyelamatkan manusia dari kesulitan atau dari kematian.
Sumber : http://suar.okezone.com/read/2011/04/11/58/444588/tanggung-jawab-etika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar