Jumat, 28 Januari 2011

Menko Kesra : Pemerintah Berupaya Tingkatkan Keseejahteraan Guru

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, Pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru di masa mendatang. "Kami berkeinginan kuat untuk tetap meningkatkan kesejahteraan guru," katanya di Gorontalo, Jumat (28/1), saat membuka Konferensi Kerja Nasional (Kongkernas) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di daerah tersebut.

Menkokesra mengatakan, melalui peningkatan kesejahteran guru yang sedang diupayakan Pemerintah itu diharapkan mampu memberi motivasi dan kinerja terbaik bagi perkembangan pendidikan di masa mendatang. Agung Laksono mengatakan, salah satu bukti upaya pemerintah meningkatkan kesejahteran guru adalah melalui sertifikasi. Ini sebagai bentuk peningkatan kinerja, di samping juga memajukan kualitas guru.

"Melalui sertifikasi ini diharapakn guru mampu meningkatkan kinerja terbaik untuk memajukan kualitas pendidikan tanah air," tambah Agung Laksono.
Dia menambahkan, pendidikan yang berkualitas merupakan instrument penting dari Index Pembanguan Manusia (IPM). Selain itu, tingkat kesehatan, dan ekonomi turut mempengaruhinya. Oleh karena itu, katanya, melalui Kongkernas ini diharapkan PGRI memberikan rekomendasi untuk pemerintah, demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas di masa mendatang.

"Kami berharap, Kongkernas PGRI ini mampu memberikan rekomendasi bagi peningkatan kualitas guru, dan yang terpenting juga untuk kemajuan pendidikan nasional," kata Agung.
Red: Djibril Muhammad
Sumber: Antara


Menurut saya :
Saya sangat setuju sekali dengan apa yang dikatakan oleh bapak Menkokesra Agung Laksono, bahwa pemerintah harus berupaya meningkatkan kesejahteraan & kualitas guru di Indonesia. Karena saya rasa guru-guru/tenaga pengajar di Negara kita ini perlu mendapatkan kesejahteraan yang layak. Agar pendidikan di Negara kita ini menjadi lebih baik lagi. Lagipula guru-guru di Negara kita ini juga telah banyak memberikan ilmunya dengan Cuma-Cuma kepada anak didik mereka disekolah-sekolah di Indonesia ini, hanya untuk melihat anak didik mereka kelak akan menjadi anak yang berhasil & berguna bagi nusa &bangsa. Oleh sebab kita juga harus mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah, supaya berjalan dengan lancar.  Dan saya rasa pemerintah sebaiknya juga terus mengusahakan kesejahteraan guru di negri kita ini, agar kualitas & mutu pendidikan kita di masa yang akan datang menjadi semakin baik lagi. Semoga saja kesejahteraan bagi guru-guru ini bisa tercapai & dapat memajukan pendidikan di negeri kita ini.

Kamis, 27 Januari 2011

Indonesia-IRRI Kembangkan Benih Padi Tahan Perubahan Iklim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pertanian dan Lembaga Riset Padi Internasional (IRRI) bekerjasama untuk mengembangkan benih unggul padi yang tahan hama penyakit maupun ancaman lingkungan. Menteri Pertanian, Suswono, di Jakarta, Kamis, mengatakan, kerjasama  itu sebagai salah satu upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim saat ini.

"Pengembangan varietas baru tersebut ditekankan untuk memperoleh jenis-jenis padi yang mampu memanfaatkan ketersediaan air yang terbatas, berdaya saing tinggi terhadap gulma dan toleran kekeringan agar dapat dikembangkan di lahan tadah hujan," katanya.

Selain itu, tambahnya, usai penandatanganan kerjasama penelitian antara Indonesia dengan IRRI, juga untuk memperoleh jenis padi yang lebih efisien menyerap pupuk dan menghasilkan beras bernilai gizi tinggi terutama kandungan mineral dan vitamin.

Salah satu dari kerjasama sama tersebut, lanjut Mentan, saat ini sedang merintis varietas yang memiliki kandungan vitamin A yang tinggi yakni varietas unggul padi Golden Rice.  "Mudah-mudahan dalam dua tahun ke depan, muncul varietas Golden Rice sehingga bisa mendukung ketahanan pangan dan menambah cadangan pangan di negara kita", katanya.
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Antara

Menurut saya :
Kerjasama yang dilakukan oleh Kementrian Pertanian & Lembaga Riset Padi Internasional (IRRI) untuk membuat benih padi yang tahan terhadap serangan hama ini cukup baik ya. Karna hal  itu dapat membuat produksi beras di Negara kita ini menjadi lebih baik lagi. Dan juga dapat meningkatkan perekonomian yang baik untuk para petani. Selain itu juga, dari pengembangan benih padi yang tahan terhadap hama ini didapatkan hasil beras yang sangat berkualitas yang mengandung banyak gizi,mineral & vitamin yang baik untuk tubuh kita. Oleh karna itu, sebaiknya kerjasama seperti ini terus dilakukan agar tercipta hasil-hasil yang lebih memuaskan lagi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dan kita juga harus lebih menghargai para petani-petani yang menanam padi di sawah, yang dapat menghasilkan beras yang berkualitas tinggi ini.

Jakarta Masih Kekurangan Mal?

VIVAnews - Pertumbuhan mal atau pusat belanja di Jakarta terus meningkat pesat. Bahkan, sebagian kalangan menilai Jakarta telah penuh sesak oleh proyek properti tersebut.
Namun, ternyata jika dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara (ASEAN), jumlah pusat belanja di Jakarta tersebut masih rendah.
Riset Jones Lang LaSalle mengemukakan, dibandingkan dengan kota-kota lain di ASEAN, pembangunan ritel di sektor mal masih rendah. Ritel per kapita Jakarta baru 4,98 orang/meter persegi. Sedangkan Singapore mencapai 1,08 orang/meter persegi, Bangkok 1,63 orang/meter persegi, Manila 3,82 orang/meter persegi, dan Banglore (India) 4,91 orang/meter.
"Jakarta baru setingkat kota Banglore di India. Jadi, tidak benar kalau Jakarta sudah penuh dengan mal," kata Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus di Jakarta, Rabu 26 Januari 2011.
Menurut Anton, pembangunan mal di Jakarta baru terfokus pada area-area tertentu. Contohnya, di sepanjang jalan Sudirman, puluhan pusat perbelanjaan tumbuh dengan kelas yang sama. Hal itu, membuat mal menjadi tidak dapat bersaing.
"Jakarta berbeda dengan Singapore. Singapore sepanjang jalan berderet mal tapi bisa hidup karena banyak turis, sedangkan di Jakarta kebanyakan keperluan bisnis," kata Anton.
Sebetulnya, Anton menuturkan, di Jakarta masih terdapat area-area tertentu yang bisa dikembangkan untuk pusat perbelanjaan. Secara makro, kawasan Jakarta Timur memiliki potensi besar untuk dikembangkan pusat perbelanjaan baru.
Namun, Anton menyarankan sebaiknya pusat perbelanjaan yang baru dibangun untuk segmentasi kelas menengah. "Pola masyarakat Jakarta telah berubah. Jika dahulu orang mau ke mall rela berjam-jam di jalan, sekarang orang ingin ke mal dekat dengan rumah," katanya.
Untuk kawasan mikro, Anton memprediksi kawasan Tebet berpotensi untuk dibangun mal kecil. Kawasan Tebet saat ini baru dikuasai kafe dan restoran yang berdiri sendiri. Jika dibangun sebual mal untuk kalangan menengah seperti Cilandak Town Square maka dapat potensi tersebut dapat dimaksimalkan.
Berdasarkan riset Jones Lang LaSalle, harga sewa mal di kawasan Jakarta mencapai Rp448 ribu/meter persegi/bulan dengan tingkat okupansi mencapai 82 persen.


Menurut saya :
Saya tidak setuju kalau di Jakarta dikatakan masih kekurangan mall, karna menurut saya Jakarta sudah cukup banyak dibangun pusat-pusat perbelanjaan/mall. Kalau saya bilang jika dibandingkan dengan Negara-negara lain seperti singapure, Jakarta tidak terlalu jauh dengan keaadan mall di singapure. Di singapure memang banyak dijumpai pusat-pusat perbelanjaan bahkan di setiap sudut kota di singapure terdapat mall, itu hal yang wajar menurut saya. Karna singapure sendiri adalah kota belanja/ dikenal sebagai kota wisata. Dan mungkin saja di singapure setiap orangnya mampu menyewa tempat di sebuah mall dengan harga yang terjangkau. Berbeda dengan di Jakarta, yang uang sewa mall-nya bisa mencapai Rp.448/meter persegi/bulan. Mungkin karna hal itu juga yang membuat kota di singapure di penuhi banyak mall.

Saran saya :
Sebaiknya jangan di bangun mall lagi di ibu kota Jakarta. Karna di Jakarta tempatnya sudah penuh & sesak oleh gedung/bangunan bertingkat lainnya, hal itu saya rasa  hanya menambah masalah di ibu kota saja. Belum lagi masalah macet yang sudah terkenal di ibu kota & masih belum ada jalan keluarnya. Lagi pula belum tentu semua orang kita ini mampu menyewa tempat dengan harga sewa yang murah/terjangkau untuk berjualan di mall. Daripada membangun mall, lebih baik uangnya disumbangkan kepada orang yang membutuhkan/ kepada korban bencana alam.